Reporter: Lebih Berani Semenjak Terjun ke Lapangan
Saat mewawancarai tetnang
keluh kesah dampak omset pedagang UMKM sayur-mayur yang berada di Pasar
Palmerah (Foto: Melati Gita Permatasari)
Menjalani kegiatan sebagai seorang Reporter itu tentu
tidak mudah, proses dan perjalanan profesional penuh suka duka di baliknya.
Dari sorotan berita hingga mewawancarai narasumber terlibat atas berita yang
diunggah. Lalu menjadi seorang Reporter adalah sebuah pengalaman yang sangat
penuh lika-liku serta ceritanya.
Melati Gita Permatasari, yap. Nama tersebut adalah diri
saya sendiri, dengan saya melakukan praktik industri di semester lima. Saya belajar
jadi lebih berani karena dengan itu atas tanggung jawab memiliki peran dan
kesempatan menjadi seorang Reporter.
Saya melakukan praktik industri di salah satu perusahaan
media yang terbesar. Sehingga, sangat bersyukur bisa mendapatkan peran ini. Dulu
saya masih malu dan ragu untuk berbicara dengan orang di depan umum, setelah
ini saya menjadi berani untuk melakukan liputan.
Dalam waktu yang terus berubah, saya melakukan tugas
seorang Reporter tidak hanya mencakup mencari berita, tetapi juga menghadapi
realita kehidupan yang beragam. Dari momen euforia ketika pedagang UMKM
bersuara tentang keluh kesahnya, hingga kesedihan narasumber lain yang
menyelimuti saat melibatkan diri dalam penderitaan dan tragedi.
Saya juga belajar untuk menjaga moral dan etika,
sekaligus menjelajahi nuansa kemanusiaan yang tersembunyi di balik setiap
cerita. Para narasumber merasakan tangis haru ketika menyampaikan kisah
inspiratif, sekaligus menanggung beban hati saat mengekspos hal yang dialaminya
seperti yang sudah-sudah terjadi yaitu terdampak ekonominya.
Ketika bertemu dengan sumber berita, saya menjadi
saksi mata bagi kehidupan orang lain. Mereka terlibat dalam cerita-cerita yang
bisa mengubah perspektif dan menyuarakan hal yang dialaminya.
Namun, di tengah dinamika liputan, saya juga harus
belajar memproses pengalaman pribadi mereka, menjaga kepekaan, dan tetap fokus
pada misi memberikan informasi yang berkualitas. Sehingga mendapatkan banyak Pelajaran
yang didapatkan.
Jalan panjang saya menjadi seorang Reporter mengajarkan
tentang keberanian, integritas, dan tanggung jawab. Suka dan duka menjadi
bagian tak terpisahkan dari perjalanan ini. Mereka mungkin menemukan diri
mereka tertawa bersama cerita yang ceria, tetapi pada saat yang sama, menangis
dalam penghayatan atas penderitaan yang mereka temui.
Dengan hati yang terbuka, seorang Reporter atau bahkan
saya sendiri memahami bahwa setiap cerita memiliki dimensi emosional yang
melibatkan pembaca. Melalui tulisan saya terus mencoba menginspirasi, mengubah,
dan membangun kesadaran masyarakat.
Suka duka menjadi bagian integral dari narasi hidup,
menceritakan kisah yang tak hanya mencerminkan realitas, tetapi juga menggugah
hati dan menyentuh jiwa. Menjadi berani pun bukan hal yang mudah,
sangat membutuhkan rasa niat dan keyakinan yang tinggi. Dengan itu, semenjak saya
berkesempatan menjadi seorang Reporter menjadi lebih berani untuk ke lapangan.
Komentar
Posting Komentar