Postingan

Reporter: Lebih Berani Semenjak Terjun ke Lapangan

Gambar
Saat mewawancarai tetnang keluh kesah dampak omset pedagang UMKM sayur-mayur yang berada di Pasar Palmerah (Foto: Melati Gita Permatasari) Menjalani kegiatan sebagai seorang Reporter itu tentu tidak mudah, proses dan perjalanan profesional penuh suka duka di baliknya. Dari sorotan berita hingga mewawancarai narasumber terlibat atas berita yang diunggah. Lalu menjadi seorang Reporter adalah sebuah pengalaman yang sangat penuh lika-liku serta ceritanya. Melati Gita Permatasari, yap. Nama tersebut adalah diri saya sendiri, dengan saya melakukan praktik industri di semester lima. Saya belajar jadi lebih berani karena dengan itu atas tanggung jawab memiliki peran dan kesempatan menjadi seorang Reporter. Saya melakukan praktik industri di salah satu perusahaan media yang terbesar. Sehingga, sangat bersyukur bisa mendapatkan peran ini. Dulu saya masih malu dan ragu untuk berbicara dengan orang di depan umum, setelah ini saya menjadi berani untuk melakukan liputan. Dalam waktu yang
  Di desa kecil hidup seorang, Wajahnya berseri, hati yang tulus berbunyi. Setiap langkahnya penuh pesona, Seperti bintang yang bersinar di langit biru.   Senyumnya bagai mentari pagi, Menerangi sekitar, mengusir segala keri. Kata-kata lembutnya seperti melodi, Mengalun indah, merdu di hati yang merayu.   Tersenyumlah selalu, oh sahabat, Cahaya kebaikanmu bagai sinar yang terang. Dalam setiap langkah, dalam setiap detik, Kau adalah bunga indah, di taman hati yang damai.  

Senja: Momen Tak Tergantikan dengan Keluarga

Pada sebuah desa kecil yang terhampar di antara perbukitan hijau, tinggalah sebuah keluarga sederhana yang terdiri dari empat anggota: Ayah, Ibu, Kakak perempuan bernama Maya, dan Adik laki-laki yang energik, Rian. Mereka tinggal dalam sebuah rumah kayu yang hangat dan penuh kebahagiaan. Hari itu, langit mulai memerah ketika matahari hendak bersembunyi di balik perbukitan. Keluarga itu berkumpul di teras rumah mereka, menikmati hembusan angin senja yang lembut sambil menanti makan malam yang akan segera disajikan oleh Ibu. Maya, yang seorang pelajar SMA, duduk bersama buku catatannya di tangan. Dia bercerita tentang pengalaman sekolahnya kepada Ayah dan Ibu yang dengan penuh antusias mendengarkan. Rian, sementara itu, asyik memperlihatkan hasil lukisan karyanya kepada keluarganya. Warna-warna ceria dan imajinasi anak kecil tercermin jelas dalam setiap goresan kuasnya. Di tengah obrolan hangat, Ayah membawa bekal yang dia bawa dari kebun belakang rumah. Segar, organik, dan dipetik

Upaya Pencegahan Depresi pada Caleg: Pola Sehat Menjadi Fokus Utama

Calon legislatif (Caleg) kini memiliki komitmen serta perjuangan untuk kampanye menjadi tantangan baru menghadap tekanan politik yang tinggi sehingga akan memicu terjadinya kesehatan mental yang negatif atau depresi. RSUD Sayang Cianjur, Jawa Barat menyiapkan tempat khusus untuk c alon l egislatif (Caleg) yang depresi atau gangguan jiwa dikarenakan kegagalan dalam pencalegan. Ada 2 ruangan khusus beserta fasilitas untuk Calon Legislatif (Caleg) yang depresi, serta disediakan psikolog dan juga psikiater. Menurut Direktur Umum Dr. Irvan Nur Fauzi banyak dari pengalaman-pengalaman tahun sebelumnya c alon l egislatif (Caleg) yang depresi dikarenakan tidak bisa nerima kekalahan dalam pencalegan , bahkan pengalaman pasiennya sempat ingin mengakhiri hidup . Pencegahan yang seharusnya dilakukan bagi c alon l egislatif (Caleg) yaitu perlu pola hidup sehat dan beberapa aktifitas yang positif. Dengan melakukan hal tersebut seperti cek k esehatan yang rutin, kontrol atau kelola stress, raj
  Di bangku kuliah, semangat menyala, Ilmu dikejar, tiada berhenti lara. Buku jadi teman, di setiap hari, Semangat terus membara, cita-cita memandang tinggi.   Dosen memberi ilmu, seperti sumber mata air, Semangat kuliah, tak kenal lelah menuntut belajar. Ujian datang, bukanlah halangan, Semangat terus berkobar, menuju impian yang terang.   Kelas menjadi panggung, ilmu dipertontonkan, Semangat melambung, bagai burung yang bebas terbang. Tak hanya sekadar hadir, tapi juga beraksi, Semangat kuliah, menjadikan masa depan cerah berseri.   Teman kelas, saling berbagi pengetahuan, Semangat kuliah, jadi api yang tak pernah padam. Walaupun berat kadang, tak gentar terus melangkah, Semangat kuliah, menuju masa depan yang penuh makna.  
Di pagi yang cerah bersinar mentari, Kebangkitan semangat, tancapkan harapan di hati. Seperti burung terbang tinggi di awan, Bangkitlah, oh jiwa, taklukkan dunia dengan cahaya yang menerangi.

Tantangan Asti untuk Terus Bangkit

  Di suatu desa kecil yang tersembunyi di lereng bukit, hiduplah seorang pemuda bernama Asti . Ia tumbuh dalam kehidupan sederhana bersama orang tuanya yang bekerja sebagai petani. Setiap pagi, mereka bangun dengan matahari dan pulang ke rumah saat senja menjelang. A sti adalah pemimpi. Dia selalu merindukan petualangan di luar desanya yang tenang. Suatu hari, ketika sedang bekerja di ladang, A st i menemukan sebuah buku tua di bawah pohon rindang. Buku itu berisi cerita-cerita luar biasa tentang tempat-tempat jauh dan orang-orang yang menjalani petualangan epik. Dengan mata berbinar, A st i mulai membaca buku itu setiap malam. Ia merenung tentang kehidupan di luar desanya, di tempat-tempat yang hanya bisa dibayangkan olehnya sebelumnya. Hasratnya untuk menjelajahi dunia semakin membesar. Suatu hari, A st i mengambil keputusan besar. Dia memutuskan untuk meninggalkan desanya dan mencari kehidupan baru. Orang tuanya awalnya khawatir, tetapi mereka mendukung keinginan A st i untuk