Senja: Momen Tak Tergantikan dengan Keluarga
Pada sebuah desa kecil yang terhampar di antara
perbukitan hijau, tinggalah sebuah keluarga sederhana yang terdiri dari empat
anggota: Ayah, Ibu, Kakak perempuan bernama Maya, dan Adik laki-laki yang
energik, Rian. Mereka tinggal dalam sebuah rumah kayu yang hangat dan penuh
kebahagiaan.
Hari itu, langit mulai memerah ketika matahari hendak
bersembunyi di balik perbukitan. Keluarga itu berkumpul di teras rumah mereka,
menikmati hembusan angin senja yang lembut sambil menanti makan malam yang akan
segera disajikan oleh Ibu.
Maya, yang seorang pelajar SMA, duduk bersama buku
catatannya di tangan. Dia bercerita tentang pengalaman sekolahnya kepada Ayah
dan Ibu yang dengan penuh antusias mendengarkan. Rian, sementara itu, asyik
memperlihatkan hasil lukisan karyanya kepada keluarganya. Warna-warna ceria dan
imajinasi anak kecil tercermin jelas dalam setiap goresan kuasnya.
Di tengah obrolan hangat, Ayah membawa bekal yang dia
bawa dari kebun belakang rumah. Segar, organik, dan dipetik langsung dari kebun
mereka sendiri. Mereka merasakan kelezatan sayuran hijau dan buah-buahan segar
yang menjadi hasil kerja keras mereka sendiri.
Saat makan malam berlangsung, keluarga itu saling
berbagi cerita, tawa, dan canda. Ibu menuturkan kisah-kisah tentang masa
kecilnya, sementara Ayah membagikan pengalaman-pengalaman yang dialaminya di
tempat kerja. Maya dan Rian, dengan mata berbinar-binar, mendengarkan dengan
penuh kekaguman.
Setelah makan malam selesai, mereka keluar untuk
melihat langit yang kini berubah menjadi paduan warna oranye dan merah. Sambil
duduk di teras, mereka merasakan kedamaian dan kebersamaan yang mengalir di
antara mereka. Saat senja menyapa keluarga itu, mereka menyadari bahwa
kebahagiaan sejati terletak dalam kebersamaan, cinta, dan apresiasi terhadap
hal-hal sederhana dalam hidup.
Malam pun tiba, dan mereka berkumpul dalam satu ruang keluarga. Rian tertidur di pangkuan Ayah, Maya membaca buku dengan sinar lampu temaram, dan Ibu duduk di samping Ayah sambil mengaitkan benang di atas jarum rajutnya. Mereka saling tersenyum, merasakan kehangatan keluarga yang selalu hadir dalam setiap momen.
Komentar
Posting Komentar